Senin, 03 Desember 2012

SISTEM RANGKA


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tulang merupakan kerangka tubuh yang menyebabkan tubuh dapat berdiri tegak, Tempat melekatnya otot-otot sehingga memungkinkan jalannya pembuluh darah, tempat sumsum tulang dan syaraf yang melindungi jaringan lunak, juga tulang merupakan organ yang dibutuhkan manusia untuk mengangkat dan membawa barang-barang yang berat. Intinya tulang adalah organ yang kita butuhkan untuk melakukan aktifits sehari–hari. Sehingga kita tidak dapat membayangkan bagaimana terganggunya kita bila ada kerusakan yang terjadi pada tulang kita.
Sistem rangka adalah suatu sistem organ yang memberikan dukungan fisik pada makhluk hidup. Sistem rangka umumnya dibagi menjadi tiga tipe: eksternal, internal, dan basis cairan (rangka hidrostatik), walaupun sistem rangka hidrostatik dapat pula dikelompokkan secara terpisah dari dua jenis lainnya karena tidak adanya struktur penunjang. Rangka manusia dibentuk dari tulang tunggal atau gabungan (seperti tengkorak) yang ditunjang oleh struktur lain seperti ligamen, tendon, otot, dan organ lainnya. Rata-rata manusia dewasa memiliki 206 tulang, walaupun jumlah ini dapat bervariasi antara individu.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud denan sistem rangak dan fungsi sistem rangka ?
2.      Jelaskanlah Pembagian Rangka pada Tubuh Manusia ?
3.      Jelaskanlah macam-macam sendi pada manusia ?
4.      Jelaskanlah Kelainan dan Gangguan yang Terjadi pada Sistem Rangka Manusia ?

1.3 Tujuan

1.      Mengetahui pengertian dan fungsi sistem rangka
2.      Menjelaskan pembagian rangka pada tubuh manusia
3.      Menjelaskan sendi pada manusia
4.     
1
 
Menjelaskan kelainan dan gangguan yang terjadi pada sistem rangka manusia
 

BAB II

ISI


2.1 Pengertian dan Fungsi Sistem Rangka

Sistem rangka yaitu suatu susunan dari organ-organ yang mempunyai fungsi/pekerjaan tertentu yang terdiri dari susuna kerangka(skeleton). Susunan kerangka atau skeleton ini terdiri dari susunan berbagai macam tulang-tulang yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya.
     Susunan dari beberapa tulang ini pun memiliki suatu fungsi. Menurut Syaifuddin(1994)  fungsi dari sistem rangka yaitu:
a.       Membantu tubuh untuk berdiri tegap/tidak rubuh.
b.      Melindungi organ tubuh yang lunak seperti otak, jantung, dan paru-paru.
c.       Tempat melekatnya otot-otot dan merupakan alat gerak pasif.
d.      Tempat pembuatan sel-sel darah.
e.       Memberi bentuk pada bangunan tubuh.

2.2 Pembagian Rangka pada Tubuh Manusia

Rangka tubuh manusia terbagi atas dua, yaitu axial skeleton dan appendicular skeleton. Axial skeleton merupakan rangka penyusun sumbu tubuh. Sedangkan appendicular skeleton adalah rangka penyusun alat gerak manusia.
Gambar 1 sistem rangka
a.     Axial skeleton
2
 
Axial skeleton terbagi atas empat pambagian yaitu tulang tengkorak, sternum dan costa, serta  columna vertebrae.
i.      Tulang tengkorak
Tengkorak dibentuk oleh beberapa tulang yang bentuknya melengkung dimana tulang-tulang ini saling berhubungan satu sama lain. Terdiri atas dua bagian yaitu tengkorak otak dan tengkorak wajah
Tengkorak otak ini terdiri atas:
1.      Gubah tengkorak
a.       Frontalis(tulang dahi) berjumlah 1.
b.      Parietalis(Ubun-ubun) berjumlah 2.
c.       Osipitalis(Tulang kepala belakang) berjumlah 1.
2.      Dasar tengkorak
a.       Sfenoidal(tulang baji) berjumlah 1.
d.      Ethmoidal(tulang tapis) berjumlah 1.

3.      Samping tengkorak
e.       Temporalis(pelipis) berjumlah 2.
Gambar 2 tengkorak
Sedangkan tengkorak wajah terdiri atas:
1.      Bagian hidung
a.       Ossa Lakrimal(tulang mata) berjumlah 2.
b.      Ossa nasal(Tulang hidung) berjumlah 2.
c.       Ossa Konka nasal(Tulang karang hidung) berjumlah 2.
d.      Septun nasal(Sekat rongga hidung) berjumlah 1.
2.      Bagian rahang
a.       Ossa maksilaris(rahang atas) berjumlah 2.
b.      Ossa mandibularis(rahang bawah) berjumlah 1.
c.       Ossa zigomatikum(tulang pipi) berjumlah 2.
d.      Ossa palatum(tulang pipi) berjumlah 2.
e.       Ossa Hioid(tulang lidah)
Gambar 3 Tulang wajah
ii.    Sternum dan Costa
Tulang dada berhubungan dengan tulang belakang . Tulang dada dan tulang rusuk berfungsi untuk melindungi organ-organ yang terdapat di dalam dada seperti jantung dan paru-paru.
1.      Sternum(tulang dada) terdiri atas tiga bagian yaitu:
a.       Manubrium sterni
b.      Korpus sterni
c.       Prosesus xipoid
2.      Costa(tulang iga) terdiri atas:
a.       Costa vera(rusuk sejati) berjumlah 7 pasang.
b.      Costa spuria(rusuk tidak sejati) berjumlah 3 pasang.
c.       Costa fluitantes(rusuk melayang) berjumlah 2 pasang.
Gambar 4 Tulang dada
iii.  Columna vertebrae
Columna vertebrae(Tulang belakang) merupakan rangkaian tulang tunggal, bentuknya tidak teratur dan memanjang dari ujung kepala sampai ujung ekor. Tulang belakang berfungsi menyangga berat tubuh. Tulang tersebut kokoh tapi fleksibel oleh karena itu manusia dapat melakukan berbagai macam gerakan yang misalnya berdiri ataupun duduk. 
Bagian-bagian dari tulang belakang:
1.      Vertebrae servikalis(tulang leher) berjumlah 7 ruas.
2.      Vertebrae torakalis(tulang punggung) berjumlah 12 ruas.
3.      Vertebra lumbalis(tulang pinggang) berjumlah 5 ruas.
4.      Vertebrae sakralis(tulang selangkang) berjumlah 5 ruas.
5.      Vertebrae koksigialis(tulang ekor) berjumlah 4 ruas.
Gambar 5 Ruas Tulang Belakang

b.    Appendicular skelton
i.      Kerangka gerak atas(ekstremitas anterior)
1.      Gelang bahu. Yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Bagian ini terbagi atas 2 yaitu:
a.       Scapula(tulang belikat) berjumlah 2.
b.      Klavikula(tulang selangka) berjumlah 2.
2.      Humerus(tulang pangkal lengan) berjumlah 2.
3.      Ulna(tulang hasta) berjumlah 2.
4.      Radius(Tulang pengumpil) berjumlah 2.
5.      Carpal(Tulang pergelangan tangan) berjumlah 16.
6.      Metacarpal(tulang telapak tangan) berjumlah 10.
7.      Falangus(tulang jari tangan) berjumlah 14.
ii.    Kerangka gerak bawah(ekstremitas posterior)
1.      Koksa(tulang pangkal paha). Tulang ini membentuk sebagian besar tulang pelvis. Ostium ini terdiri dari os. Ilium(tulang usus), os. Pubis(Tulang kemaluan), dan os. Iski(Tulang duduk).
2.      Femur(Tulang paha) berjumlah 2.
3.      Tibia dan fibula(tulang kering dan betis) masing-masing berjumlah 2.
4.      Tarsal(Tulang pangkal kaki) terdiri dari tulang-tulang kecil berjumlah 5.
5.      Metatarsal(Tulang telapak kaki) terdiri atas tulang-tulang pendek berjumlah 5
6.      Falangus(Ruas jari kaki).
Gambar 6 Rangka Apendikular
Macam-Macam Tulang:
1. Berdasarkan jenisnya, tulang dibedakan menjadi: tulang rawan (kartilago) dan tulang keras.
2. Berdasarkan struktur tulangnya, tulang dapat dibedakan menjadi: tulang kompak dan tulang spons.
3. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi: tulang pipa, tulang pipih, tulan
g pendek.

2.3 Sendi

Persambungan tulang sendi(artikulasi) adalah pertemuan dua buah tulang atau beberapa tulang dari kerangka.
Terdapat 3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya, yaitu:
1.      Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa.
Gambar 7 Fibrosa
  1. Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya berikatan dengan tulang rawan.
Gambar 8 tulang rawan
  1. Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament untuk mempertahankan persendian.

Gambar 9 Sinovial

Sedangkan sendi berdasarkan jenis persambungannya ada 2 yaitu:
1.      Sinartrosis, yaitu sendi yang terdapat kesinambungan karena di antara kedua ujung tulang yang bersendi terdapat suatu jaringan.
a.       Syndesmosis: jaringan penghubungnya merupakan jaringan ikat. Contoh: artikulasi pada tulang-tulang tengkorak.
b.      Synchondrosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang rawan. Contoh: antara kedua ossa pubica
c.       Synostosis: jaringan penghubungnya jaringan tulang. Contoh: antara os ilium, os pubis, dan os ischium
2.      Diartrosis(Sinovial), yaitu Sendi terdapat ketidaksinambungan karena di antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare). Terdapat alat-alat khusus pada sendi ini, yaitu:
a.       Tendon, yaitu untuk membatasi gerak sendi dan sebagi penyokong mekanik.
b.      Kartilago, yaitu sebagai penyangga.
c.       Bursae mucosae(Kandung sega), yaitu untuk mempemudah gerakan sendi.
d.      Ligamen
Diartrosis dibedakan atas:
Sendi
Contoh
Sendi engsel
Persendian pada siku
Sendi peluru
Persendian pada tulang lengan
Sendi putar
Persendian pada tulang tengkorak
Sendi pelana
Persendian pada ibu jari
Sendi luncur
Persendian pada gelang kaki
Tabel

2.4 Kelainan dan Gangguan yang Terjadi pada Sistem Rangka Manusia

1.      Rakitis.
Rakitis merupakan penyakit tulang di mana kaki melengkung menyerupai huruf O atau X. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan vitamin D dan zat kapur (kalsium) pada makanan sehingga pertumbuhan dan pembentukan tulang tidak sempurna.
2.      Osteoporosis
Osteoporosis merupakan gangguan tulang dengan gejala penurunan massa tulang sehingga tulang menjadi rapuh. Hal ini terjadi karena lambatnya osifikasi dan penghambatan reabsorpsi (penyerapan kembali) bahan-bahan tulang. Osteoporosis terjadi karena ketidakseimbangan hormon kelamin pada pria dan wanita, kurangnya asupan kalsium, serta vitamin D.
3.      Gangguan tulang belakang
Gangguan tulang belakang terjadi karena adanya perubahan posisi tulang belakang (spina) sehingga menyebabkan perubahan kelengkungan batang tulang belakang. Kelainan atau gangguan tulang belakang, antara lain:
1) Skoliosis, tulang punggung bengkok ke kiri atau ke kanan.
2) Lordosis, tulang punggung terlalu bengkok ke depan.
3) Kifosis, tulang punggung terlalu bengkok ke belakang.
4.              Gangguan persendian
Gangguan persendian terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendi dikelompokkan menjadi 4 yaitu:
1)      Dislokasi
Dislokasi merupakan gangguan yang terjadi karena pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi awal karena jaringan ligamen yang sobek atau tertarik.
2)      Terkilir
Terkilir merupakan gangguan karena tertariknya ligamen sendi oleh gerakan tiba-tiba atau gerakan yang tidak biasa dilakukan. Terkilir menyebabkan timbulnya rasa sakit disertai peradangan pada daerah persendian.
3)      Ankilosis
Ankilosis merupakan gangguan yang terjadi karena tidak berfungsinya persendian.
4)      Artritis
Artritis merupakan gangguan yang disebabkan adanya peradangan sendi. Artritis dibedakan menjadi:
a.       Rematoid, merupakan penyakit menurun yang dapat timbul di segala umur. Penyakit ini ditandai oleh jaringan penghubung yang tumbuh di dalam sendi dan kemudian mengeras. Akibatnya, kedua tulang pada sendi menyatu sehingga tidak dapat digerakkan.
b.      Osteoartritis, merupakan penipisan tulang rawan yang menghubungkan persendian.
c.       Gautartritis, gangguan gerak akibat kegagalan metabolisme asam urat sehingga terjadi penimbunan asam urat pada persendian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar