Senin, 03 Desember 2012


MAKALAH
EKOLOGI TUMBUHAN
“TEKNIK ANALISI VEGETASI-METODE POINT CENTERED QUARTERED”
BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang pengetahuan lainnya, tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada (Syafei, 1990).
Pengamatan parameter vegetasi berdasarkan bentuk hidup pohon, perdu, serta herba. Suatu ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen biotik dan abiotik. Vegetasi atau komunitas tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak belukar dan lain-lain. Struktur dan komposisi vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami pada wilayah tersebut sesungguhnya merupakan pencerminan hasil interaksi berbagai faktor lingkungan dan dapat mengalami perubahan drastik karena pengaruh anthropogenik (Setiadi, 1984; Sundarapandian dan Swamy, 2000).
Analisis vegetasi dapat digunakan untuk mempelajari susunan dan bentuk vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan:
1.      Mempelajari tegakan hutan, yaitu pohon dan permudaannya
2.      Mempelajari tegakan tumbuhan bawah, yang dimaksud tumbuhan bawah adalah sustu jenis vegetsi dasar yang terdapat di bawah tegakan huttan kecuali permudaan pohon hutan, padang rumput atau alang-alang dan vegetasi semak belukar
Metodologi-metodologi yang umum dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter. Akan tetapi dalam praktikum kali ini hanya menitik beratkan pada penggunaan analisis dengan metode garis dan metode intersepsi titik (metode tanpa plot) (Syafei, 1990).
B.     RUMUSAN  MASALAH
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa permasalahan mengenai Minimal area :
1. Apa pengertian Analisis vegetasi ?
2. Bagaimana langkah-langkah dari metode point centered quartered
3. Apa saja rumus yang digunakan dalam metode point centered quartered

C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian dari analisis vegetasi
2.      Untuk mengetahui langkah-langkah dalam metode point centered quartered
3.      Untuk mengetahui rumus-rumus yang digunakan dalam metode point centered quartered

BAB II

PEMBAHASA
N
A.    PENGERTIAN ANALISIS VEGETASI
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis.
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penvusun komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan
B.     METODE POINT CENTERED QUARTERED

Dengan metode jarak dapat ditentukan tiga parameter sekaligus yaitu frekuensi, kerapatan dan penutupan/ dominansi. Jumlah individu dalam suatu stand/ area dapat ditentukan dengan mengukur jarak antara individu, atau jarak antara titik sampling dengan individu tumbuhan. Hasil pengukuran jarak tersebut dikonversikan ke dalam unit dua dimensi/ area dengan cara mengkuadratkan jarak tersebut.
Metode jarak yang paling umum digunakan adalah metode point centered quarter. Pengukuran jarak dilakukan dari titik sapling ke pohon terdekat dalam tiap kuarter (kuadrat). Dengan demikian setiap titik sapling dihasilkan empat pengukuran (gambar 1). Selain itu juga dilakukan pengukuran diameter pohon dari keempat pohon yang diamati tersebut, digunakan untuk mengetahui basal area suatu spesies.
Metode ini paling cocok digunakan untuk vegetasi yang mempunyai penyebaran pohon reguler secara relatif. Banyak peneliti menggunakan metode ini untuk analisis vegetasi hutan karena mempunyai kelebiha antara lain: prraktis, hemat tenaga dan waktu
 BAB III 
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Vegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta lingkungan yang mudah di ukur dan nyata. Metode jarak yang paling umum digunakan adalah metode point centered quarter. Pengukuran jarak dilakukan dari titik sapling ke pohon terdekat dalam tiap kuarter (kuadrat). Dengan demikian setiap titik sapling dihasilkan empat pengukuran (gambar 1). Selain itu juga dilakukan pengukuran diameter pohon dari keempat pohon yang diamati tersebut, digunakan untuk mengetahui basal area suatu spesies.
Metode ini paling cocok digunakan untuk vegetasi yang mempunyai penyebaran pohon reguler secara relatif. Banyak peneliti menggunakan metode ini untuk analisis vegetasi hutan karena mempunyai kelebiha antara lain: prraktis, hemat tenaga dan waktu


 
DAFTAR PUSTAKA
Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Setiadi, D. 1984. Inventarisasi Vegetasi Tumbuhan Bawah dalam Hubungannya dengan Pendugaan Sifat Habitat Bonita Tanah di Daerah Hutan Jati Cikampek, KPH Purwakarta, Jawa Barat. Bogor: Bagian Ekologi, Departemen Botani, Fakultas Pertanian IPB
Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung. ITB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar