Senin, 03 Desember 2012

Artikel Motivasi :  Manfaat Sikap Memaafkan

Sikap memaafkan adalah sikap yang sangat dianjurkan dimiliki oleh setiap orang. Pada artikel Manfaat Sikap Memaafkan kita akan membahas salah satu manfaat sikap memaafkan yaitu bagi kesehatan. Artikel ini diharapkan dapat menjadi motivasi bagi Anda untuk belajar memaafkan.

Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan:
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)

Dalam ayat lain Allah berfirman: "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)

Mereka yang tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yang diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bahwa memaafkan adalah lebih baik:

... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)

Juga dinyatakan dalam Al Qur'an bahwa pemaaf adalah sifat mulia yang terpuji. "Tetapi barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (Qur'an 42:43) Berlandaskan hal tersebut, kaum beriman adalah orang-orang yang bersifat memaafkan, pengasih dan berlapang dada, sebagaimana dinyatakan dalam Al Qur'an, "...menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain." (QS. Ali ‘Imraan, 3:134)

Para peneliti percaya bahwa pelepasan hormon stres, kebutuhan oksigen yang meningkat oleh sel-sel otot jantung, dan kekentalan yang bertambah dari keeping-keping darah, yang memicu pembekuan darah menjelaskan bagaimana kemarahan meningkatkan peluang terjadinya serangan jantung. Ketika marah, detak jantung meningkat melebihi batas wajar, dan menyebabkan naiknya tekanan darah pada pembuluh nadi, dan oleh karenanya memperbesar kemungkinan terkena serangan jantung.


Pemahaman orang-orang beriman tentang sikap memaafkan sangatlah berbeda dari mereka yang tidak menjalani hidup sesuai ajaran Al Qur'an. Meskipun banyak orang mungkin berkata mereka telah memaafkan seseorang yang menyakiti mereka, namun perlu waktu lama untuk membebaskan diri dari rasa benci dan marah dalam hati mereka. Sikap mereka cenderung menampakkan rasa marah itu. Di lain pihak, sikap memaafkan orang-orang beriman adalah tulus. Karena mereka tahu bahwa manusia diuji di dunia ini, dan belajar dari kesalahan mereka, mereka berlapang dada dan bersifat pengasih. Lebih dari itu, orang-orang beriman juga mampu memaafkan walau sebenarnya mereka benar dan orang lain salah. Ketika memaafkan, mereka tidak membedakan antara kesalahan besar dan kecil. Seseorang dapat saja sangat menyakiti mereka tanpa sengaja. Akan tetapi, orang-orang beriman tahu bahwa segala sesuatu terjadi menurut kehendak Allah, dan berjalan sesuai takdir tertentu, dan karena itu, mereka berserah diri dengan peristiwa ini, tidak pernah terbelenggu oleh amarah.

Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bahwa mereka yang mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang-orang yang diteliti menyatakan bahwa penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yang menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa orang yang belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang-orang ini.

Memaafkan, adalah salah satu perilaku yang membuat orang tetap sehat, dan sebuah sikap mulia yang seharusnya diamalkan setiap orang

Dalam bukunya, Forgive for Good [Maafkanlah demi Kebaikan], Dr. Frederic Luskin menjelaskan sifat pemaaf sebagai resep yang telah terbukti bagi kesehatan dan kebahagiaan. Buku tersebut memaparkan bagaimana sifat pemaaf memicu terciptanya keadaan baik dalam pikiran seperti harapan, kesabaran dan percaya diri dengan mengurangi kemarahan, penderitaan, lemah semangat dan stres. Menurut Dr. Luskin, kemarahan yang dipelihara menyebabkan dampak ragawi yang dapat teramati pada diri seseorang. Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa:

Permasalahan tentang kemarahan jangka panjang atau yang tak berkesudahan adalah kita telah melihatnya menyetel ulang sistem pengatur suhu di dalam tubuh. Ketika Anda terbiasa dengan kemarahan tingkat rendah sepanjang waktu, Anda tidak menyadari seperti apa normal itu. Hal tersebut menyebabkan semacam aliran adrenalin yang membuat orang terbiasa. Hal itu membakar tubuh dan menjadikannya sulit berpikir jernih – memperburuk keadaan.

Sebuah tulisan berjudul "Forgiveness" [Memaafkan], yang diterbitkan Healing Current Magazine [Majalah Penyembuhan Masa Kini] edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bahwa kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa orang menyadari setelah beberapa saat bahwa kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah-langkah untuk memaafkan. Disebutkan pula bahwa, meskipun mereka tahan dengan segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu-waktu berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka memaafkan diri mereka sendiri dan orang lain.

Semua penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin. Namun, tujuan sebenarnya dari memaafkan –sebagaimana segala sesuatu lainnya – haruslah untuk mendapatkan ridha Allah. Kenyataan bahwa sifat-sifat akhlak seperti ini, dan bahwa manfaatnya telah dibuktikan secara ilmiah, telah dinyatakan dalam banyak ayat Al Qur’an, adalah satu saja dari banyak sumber kearifan yang dikandungnya.

MAKALAH
EKOLOGI TUMBUHAN
“TEKNIK ANALISI VEGETASI-METODE POINT CENTERED QUARTERED”
BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Dalam ilmu vegetasi telah dikembangkan berbagai metode untuk menganalisis suatu vegetasi yang sangat membantu dalam mendekripsikan suatu vegetasi sesuai dengan tujuannya. Dalam hal ini suatu metodologi sangat berkembang dengan pesat seiring dengan kemajuan dalam bidang-bidang pengetahuan lainnya, tetapi tetap harus diperhitungkan berbagai kendala yang ada (Syafei, 1990).
Pengamatan parameter vegetasi berdasarkan bentuk hidup pohon, perdu, serta herba. Suatu ekosistem alamiah maupun binaan selalu terdiri dari dua komponen utama yaitu komponen biotik dan abiotik. Vegetasi atau komunitas tumbuhan merupakan salah satu komponen biotik yang menempati habitat tertentu seperti hutan, padang ilalang, semak belukar dan lain-lain. Struktur dan komposisi vegetasi pada suatu wilayah dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya yang saling berinteraksi, sehingga vegetasi yang tumbuh secara alami pada wilayah tersebut sesungguhnya merupakan pencerminan hasil interaksi berbagai faktor lingkungan dan dapat mengalami perubahan drastik karena pengaruh anthropogenik (Setiadi, 1984; Sundarapandian dan Swamy, 2000).
Analisis vegetasi dapat digunakan untuk mempelajari susunan dan bentuk vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan:
1.      Mempelajari tegakan hutan, yaitu pohon dan permudaannya
2.      Mempelajari tegakan tumbuhan bawah, yang dimaksud tumbuhan bawah adalah sustu jenis vegetsi dasar yang terdapat di bawah tegakan huttan kecuali permudaan pohon hutan, padang rumput atau alang-alang dan vegetasi semak belukar
Metodologi-metodologi yang umum dan sangat efektif serta efisien jika digunakan untuk penelitian, yaitu metode kuadrat, metode garis, metode tanpa plot dan metode kwarter. Akan tetapi dalam praktikum kali ini hanya menitik beratkan pada penggunaan analisis dengan metode garis dan metode intersepsi titik (metode tanpa plot) (Syafei, 1990).
B.     RUMUSAN  MASALAH
Dalam makalah ini akan dibahas beberapa permasalahan mengenai Minimal area :
1. Apa pengertian Analisis vegetasi ?
2. Bagaimana langkah-langkah dari metode point centered quartered
3. Apa saja rumus yang digunakan dalam metode point centered quartered

C.    TUJUAN
1.      Untuk mengetahui pengertian dari analisis vegetasi
2.      Untuk mengetahui langkah-langkah dalam metode point centered quartered
3.      Untuk mengetahui rumus-rumus yang digunakan dalam metode point centered quartered

BAB II

PEMBAHASA
N
A.    PENGERTIAN ANALISIS VEGETASI
Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat, baik diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan tumbuh serta dinamis.
Analisis vegetasi adalah suatu cara mempelajari susunan dan atau komposisi vegetasi secara bentuk (struktur) vegetasi dari masyarakat tumbuh-tumbuhan. Unsur struktur vegetasi adalah bentuk pertumbuhan, stratifikasi dan penutupan tajuk. Untuk keperluan analisis vegetasi diperlukan data-data jenis, diameter dan tinggi untuk menentukan indeks nilai penting dari penvusun komunitas hutan tersebut. Dengan analisis vegetasi dapat diperoleh informasi kuantitatif tentang struktur dan komposisi suatu komunitas tumbuhan
B.     METODE POINT CENTERED QUARTERED

Dengan metode jarak dapat ditentukan tiga parameter sekaligus yaitu frekuensi, kerapatan dan penutupan/ dominansi. Jumlah individu dalam suatu stand/ area dapat ditentukan dengan mengukur jarak antara individu, atau jarak antara titik sampling dengan individu tumbuhan. Hasil pengukuran jarak tersebut dikonversikan ke dalam unit dua dimensi/ area dengan cara mengkuadratkan jarak tersebut.
Metode jarak yang paling umum digunakan adalah metode point centered quarter. Pengukuran jarak dilakukan dari titik sapling ke pohon terdekat dalam tiap kuarter (kuadrat). Dengan demikian setiap titik sapling dihasilkan empat pengukuran (gambar 1). Selain itu juga dilakukan pengukuran diameter pohon dari keempat pohon yang diamati tersebut, digunakan untuk mengetahui basal area suatu spesies.
Metode ini paling cocok digunakan untuk vegetasi yang mempunyai penyebaran pohon reguler secara relatif. Banyak peneliti menggunakan metode ini untuk analisis vegetasi hutan karena mempunyai kelebiha antara lain: prraktis, hemat tenaga dan waktu
 BAB III 
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Vegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta lingkungan yang mudah di ukur dan nyata. Metode jarak yang paling umum digunakan adalah metode point centered quarter. Pengukuran jarak dilakukan dari titik sapling ke pohon terdekat dalam tiap kuarter (kuadrat). Dengan demikian setiap titik sapling dihasilkan empat pengukuran (gambar 1). Selain itu juga dilakukan pengukuran diameter pohon dari keempat pohon yang diamati tersebut, digunakan untuk mengetahui basal area suatu spesies.
Metode ini paling cocok digunakan untuk vegetasi yang mempunyai penyebaran pohon reguler secara relatif. Banyak peneliti menggunakan metode ini untuk analisis vegetasi hutan karena mempunyai kelebiha antara lain: prraktis, hemat tenaga dan waktu


 
DAFTAR PUSTAKA
Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Setiadi, D. 1984. Inventarisasi Vegetasi Tumbuhan Bawah dalam Hubungannya dengan Pendugaan Sifat Habitat Bonita Tanah di Daerah Hutan Jati Cikampek, KPH Purwakarta, Jawa Barat. Bogor: Bagian Ekologi, Departemen Botani, Fakultas Pertanian IPB
Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. Bandung. ITB.
Artikel Kesehatan - Cara Turunkan Tekanan Darah

"Siapa saja yang memiliki hipertensi harus didorong untuk bekerjasama dengan dokter mereka dan mencoba berbagai hal yang mungkin membantu menurunkan tekanan darah tanpa menggunakan agen farmakologis (obat-obatan)," kata Matthew Burg, PhD, seorang profesor dari Columbia University Medical Center di New York.

Mereka yang mengalami hipertensi biasanya harus mengonsumsi obat-obatan secara rutin untuk mengontrol tekanan darah. Tetapi dengan melakukan perubahan gaya hidup, tekanan darah yang kelewat tinggi dapat dikendalikan dan diturunkan. Dengan modal tekad dan kedisiplinan, bukan mustahil upaya modifikasi lifestyle ini dapat membantu melepaskan ketergantungan pada obat-obatan.
Berikut ini adalah 10 cara murah dan alami menurunkan tekanan darah tanpa harus menggunakan obat-obatan :

1. Olahraga
Dengan melakukan olahraga 30 menit sehari, Anda dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan, kata Gerald Fletcher, MD, seorang ahli jantung dari Mayo Clinic, Jacksonville, Florida, sekaligus juru bicara American Heart Association.  
"Cobalah latihan aerobik untuk mengurangi tekanan darah sistolik Anda," kata Fletcher. Ia menambahkan, orang yang aktif secara fisik biasanya dapat mengurangi konsumsi jumlah asupan obat hipertensi. Untuk menunjangnya, pilihlah jenis kegiatan yang Anda sukai seperti misalnya, berjalan, berlari, berenang atau bersepeda.

2. Makan pisang
Anda mungkin tahu bahwa makan terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah, tetapi kebanyakan orang tidak menyadari manfaat kalium - zat yang mampu menangkal efek buruk dari sodium.
Menurut penelitian dari Dietary Guidelines for Americans, mereka yang mengalami hipertensi harus mencukupi kebutuhan jumlah kalium dalam diet mereka. Orang dewasa harus mendapatkan setidaknya 4.700 miligram per hari. Adapun beberapa sumber makanan yang kaya kandungan kalium diantaranya pisang (422 miligram), kentang panggang dengan kulit (738 miligram), jus jeruk (496 miligram per cangkir), dan yogurt tanpa lemak atau rendah lemak (531-579 miligram per 8 ons).



3. Kurangi asupan garam
Orang dengan tekanan darah normal, cukup tinggi, dan hipertensi secara substansial dapat mengurangi tekanan darah mereka dengan memotong asupan garam. Pedoman diet merekomendasikan bahwa orang dengan hipertensi harus membatasi asupan garam kurang dari 1.500 miligram (600 miligram sodium) sehari.

4. Stop merokok
Perokok adalah kelompok yang paling berisiko tinggi mengidap hipertensi. Kandungan tembakau dan nikotin dalam rokok dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah sementara, meskipun rokok itu sendiri bukan penyebab tunggal hipertensi kronis. Berhenti merokok dapat membantu Anda menurunkan sedikit tekanan darah Anda. Dan, tentu saja, manfaat kesehatan lainnya yang tak terhitung jumlahnya, kata Fletcher.

5. Menurunkan berat badan
Secara konsisten beberapa penelitian menunjukkan bahwa, sedikit saja kehilangan berat badan, dapat memiliki dampak besar pada tekanan darah Anda. Kelebihan berat badan membuat jantung bekerja lebih keras. Tekanan ekstra ini lambat laun dapat menyebabkan hipertensi. Sementara itu, dengan memangkas berat badan beban kerja jantung akan jauh lebih ringan.

6. Kurangi alkohol
Konsumsi alkohol secara moderat - tidak lebih dari satu gelas sehari untuk wanita, dan dua gelas sehari untuk pria - memiliki manfaat kesehatan jantung. Tapi pada beberapa orang, minum terlalu banyak dapat meningkatkan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa mengkonsumsi alkohol lebih dari dua gelas sehari dapat meningkatkan risiko hipertensi bagi pria dan wanita.

7. Kelola stres
Mengelola stres secara efektif dapat membantu mengurangi tekanan darah, tetapi sayangnya, tidak ada penelitian yang menawarkan langkah demi langkah untuk mengurangi tingkat stres pada semua orang, kata Burg.
"Ada sejumlah cara yang telah dikembangkan sebagai praktik untuk menginduksi keadaan relaksasi. Tetapi bagaimana cara yang baik dan benar, ini masih harus dijawab dalam uji klinis," katanya. Namun demikian, Burg merekomendasikan bahwa orang dengan hipertensi harus mampu melakukan manajemen stres dan berlatih dengan konsisten.

8. Yoga
Yoga adalah cara terbaik untuk mengatasi stres. Sebuah studi baru di India menemukan bahwa latihan pernapasan yoga mengurangi tekanan darah pada orang dengan hipertensi - di mana bekerja mempengaruhi efek sistem saraf otonom - dengan mengatur denyut jantung, pencernaan, dan fungsi lainnya.

9. Jauhi kafein
Kopi memiliki beberapa manfaat kesehatan, tetapi tidak untuk menurunkan tekanan darah. Dalam jangka pendek kafein dapat memicu lonjakan tekanan darah, bahkan pada orang tanpa hipertensi.
Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi, cara terbaik yang harus dilakukan adalah dengan membatasi asupan kafein (sekitar dua cangkir kopi per hari). Anda dapat memeriksa apakah Anda sensitif terhadap kafein atau tidak dengan memeriksa tekanan darah sebelum dan setengah jam setelah mengkonsumsi minuman berkafein. Jika meningkat sebesar 5 atau 10 poin, Anda berarti sensitif terhadap kafein.

10. Meditasi
Meditasi - apakah itu melibatkan nyanyian, pernapasan, visualisasi - dapat menjadi alat manajemen stres yang efektif bagi banyak orang, kata Burg. Sekali lagi, yang penting adalah bahwa hal itu membuat Anda merasa baik, dan Anda dapat berkomitmen untuk melakukannya secara konsisten.

SISTEM OTOT


SISTEM OTOT (SISTEM MUSCULUS)

1.   PENGERTIAN DAN FUNGSI SISTEM OTOT
Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak. Gerak sel dapat terjadi karena sitoplasma merubah bentuk. Pada sel- sel, sitoplasma ini merupakan benang- benang halus yang panjang yang disebut myofibril. Jika sel otot mendapat rangsangan maka myofibril akan memendek, dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya kearah tertentu (berkontraksi).
Sistem otot terdiri dari beberapa bagian yang saling terpisah yang disebut otot-otot. Sebagian besar otot kita melekat pada kerangka tubuh. Otot dapat mengerut dan dapat juga menegang. Oleh karena itu, susunan otot adalah suatu sistem alat untuk menguasai gerak aktif dan posisi tubuh kita. Pada setiap otot terlihat beberapa empal yang merupakan bagian yang aktif mengerut.
Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan
Bagian-bagian otot terdiri dari:
1.      Kepala otot (muskulus kaput)
2.      Empal otot (muskulus venter)
3.      Ekor otot (muskulus kaudal)
Kepala dan ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tendo, yaitu tempat melekatnya otot pada tulang. Tempat melekatnya kepala otot pada pangkal tulang disebut origo, dan tempat melekatnya ekor otot dinamakan insersi. Dibagian tengah bentuknya gembung terdiri dari berkas-berkas otot yang merupakan bagian aktif dalam berkontraksi, yaitu muskulus venter.
 Fungsi otot, yaitu :
a.       Melaksanakan gerakan
Gerakan yang dihasilkan otot pada dasarnya ada dua, yaitu gerakan tubuh yang mudah diamati dan gerakan tubuh yang tidak mudah diamati.
Untuk memahami bagaimana otot menggabungkan dengan kerangka dalam memberikan gerak kita harus melihat mekanisme dasar dari gerakan. Kerangka utama tubuh ditutupi oleh otot , yang berfungsi untuk memungkinkan gerakan. Kita tahu bahwa untuk memindahkan atau mengangkat beban terhadap kekuatan lain, lebih mudah untuk menggunakan pengungkit , dan inilah prinsip yang mengadopsi sistem muskuloskeletal dan yang kita harus memeriksa.
Bagian komponen yang digunakan dalam tuas adalah sebagai berikut:
i.     Lever - hampir selalu tulang
ii.   Titik tumpu - poros titik tuas, yang biasanya sendi
iii. Angkatan otot - kekuatan yang menarik ujung berlawanan dari otot bersama-sama
iv. Angkatan resistif - gaya yang dihasilkan oleh faktor luar tubuh (misalnya gravitasi, dll gesekan) yang bertindak melawan kekuatan otot
v.   Torsi - sejauh mana memaksa cenderung untuk memutar objek tentang titik tumpu yang ditentukan

Ada berbagai jenis tuas tergantung pada posisi titik tumpu, usaha dan kekuatan resistif.
i.     Tuas Kelas Pertama: kekuatan otot dan kekuatan resistif adalah pada sisi yang berbeda dari, misalnya titik tumpu kepala istirahat pada kolom vertebralis. Sebagai kepala terangkat, bagian wajah tengkorak adalah perlawanan, titik tumpu antara tulang atlas dan oksipital, dan usaha adalah kontraksi otot-otot punggung.
ii.   Tuas Kelas Kedua: kekuatan otot dan bertindak gaya resistif pada sisi yang sama dari titik tumpu, dengan kekuatan otot yang bekerja melalui tingkat lebih lama dari bahwa melalui tindakan-tindakan kekuatan resistif - misalnya mengangkat tubuh ke atas jari-jari kaki. Tubuh adalah resistensi, bola kaki adalah titik tumpu, dan usaha adalah kontraksi dari otot betis.
iii. Tuas Kelas Ketiga: kekuatan otot dan bertindak gaya resistif pada sisi yang sama dari titik tumpu, dengan kekuatan otot bertindak melalui tuas lebih pendek dari bahwa melalui tindakan-tindakan kekuatan resistif - adduksi misalnya paha. Berat paha adalah perlawanan, sendi pinggul adalah titik tumpu, dan kontraksi dari otot adduktor adalah usaha.
Sebagian besar anggota badan dari tubuh manusia yang diartikulasikan oleh tuas kelas ketiga.

b.      Menjaga postur tubuh
Otot juga menjaga postur dan posisi tubuh. Reseptor sensorik di otot memantau ketegangan dan panjang otot dan menyediakan sistem saraf dengan informasi penting tentang posisi bagian tubuh, sehingga memungkinkan postur harus dipertahankan. Otot tidak pernah benar-benar beristirahat, juga tidak benar-benar memiliki untuk memperpendek panjang ketika mereka kontrak. Ketegangan atau nada diproduksi sebagai hasil dari kontraksi antara kelompok yang berlawanan berbagai otot membantu kita tetap berada dalam posisi statis, bahkan ketika kita tertidur.
Kontraksi dan relaksasi otot- oot rangka menjaga tubuh dalam posisi tetapa tegak pada saat berdiri maupun duduk
c.       Menghasilkan panas
Kontraksi otot dapat menghasilkan panas unutk memelihara suhu tubuh, contoh pada saat kedinginan, tubuh kita akan menggigil yang merupakan kontraksi otot unutk menghasilkan panas.
Kontraksi otot menghasilkan panas dan sebanyak 70% dari panas tubuh yang dihasilkan oleh energi yang diproduksi dalam jaringan otot. Darah merupakan elemen penting dalam kontrol suhu selama latihan, mengambil panas dari inti tubuh dan otot bekerja dan mengarahkan ke kulit ketika tubuh terlalu panas. Ketika panas internal tubuh mencapai tingkat thermoreceptors terlalu rendah di relay kulit pesan ke hipotalamus di otak. Dalam menanggapi sinyal ini, kontrak otot rangka dan bersantai secara spontan (menggigil) meningkatkan aktivitas otot untuk menghasilkan panas. Pada gilirannya, otot juga responsif terhadap panas eksterior - udara dingin meningkatkan otot, dan kondisi panas memiliki efek relaksasi pada otot
Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1.      kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2.      Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
3.      Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi
Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.

2.   PEMBAGIAN OTOT PADA TUBUH MANUSIA
a.       Menurut bentuk dan serabutnya, otot dapat dibagi dua yaitu otot serabut sejajar atau benuk kumparan, otoT bentuk kipas. Otot bersirip dan otot melingkar/ sfinter
b.      Menurut jumlah kepalanya, yaitu otot berkepala dua (bisep), otot berkepala tiga (trisep), dan otot berkepala empat (quadrisep)
c.       Menurut letaknya, otot- otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan, yaitu :
i.     Otot bagian kepala
ii.   Otot bagian leher
iii. Otot bagian dada
iv. Otot bagian perut
v.   Otot bagian punggung
vi. Otot bagian bahu dan lengan
vii.              Otot panggul
viii.Otot anggota gerak bawah
d.      Berdasarkan perlekatannya dibedakan  menjadi :
i.        Origo
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang tetap/stabil pada saat kontraksi.
ii.      Insersio
Yaitu bagian ujung otot yang melekat pada tulang dengan pergerakan yang berubah posisi pada saat kontraksi.
e.       Berdasarkan struktur selnya dibedakan menjadi  :
i.        Otot Polos/Licin
·      Memiliki bentuk sel otot seperti silibdris/gelendong dengan kedua ujung meruncing.
·      Memiliki satu buah inti sel yang terletak di tengah sel otot.
·      Mempunyai permukaan sel otot yang polos dan halus/licin.
·      Pergerakan sel otot ini diluar kehendak/tanpa disadari dengan sifat pergerakan lambat dan teratur. Sehingga dengan demikian tidak memungkinkan cepat lelah pada sel otot.
·      Sel otot ini banyak dijumpai di seluruh organ dalam tubuh keculai jantung dan rangka.
ii.      Otot Lurik/Serat Lintang/Rangka
·      Memiliki bentuk sel yang panjang seperti serabut/benang/filament.
·      Memiliki banyak inti sel yang terletak di tepi.
·      Memiliki permukaan yang tampak bergaris-garis gelap dan terang yanag melintang pada struktur selnya. Hal ini dikarenakan adanya myofibril yang tidak seragam/tidak sama tebalnya pad permukaan sel otot.
·      Pergerakan sel otot ini sesuai dengan kehendak/diperintah oleh otak. Sehingga sifat pergerakannya cepat dan tidak teratur serta mudah lelah.
·      Sel otot ini hanya dijumpai di rangka, karena melekat di tulang untuk pergerakan.
iii.    Otot Jantung/myocardium
·      Memiliki bentuksel yang memanjang seperti serabut/filament yang bercabang. Percabangan sel otot jantung disebut dengan Sinsitium.
·      Memilki banyak inti sel yang terletak di tepi agak ke tengah.
·      Pergerakan sel otot ini tanpa disadari/diluar kehendak.s ehingga sifat pergerakannya adalah lamat, teratur dan tidak mudah lelah.
·      Sel otot ini hanya dijumpai pada organ jantung
f.       Berdasarkan cara kerjanya dibedakan  menjadi :
i.        Otot sinergis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling mendukung/bekerja sama/menimbulkan gerakan yang searah. Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup.Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya.
      Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras, dan bagian tengahnya menggembung. Karena memendek, tulang yang dilekati otot tersebut tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja tidak cukup. Tulang harus ditarik ke posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain yang berkon traksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda
Ex : 
·      Seluruh otot pronator yang mengatur pergerakan telapak  tangan untuk menelungkup.
·      Seluruh otot supinator yang mengatur pergerakan telapak tangan m enengadah.
ii.      Otot antagonis
Yaitu hubungan antar otot yang cara kerjanya saling berlawanan/bertolak belakang/tidak searah. Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
Macamnya :
·      Otot ekstensor (meluruskan) dengan fleksor (membengkokkan).
·      Otot abductor (menjauhi sumbu badan) dengan adductor (mendekatisumbu badan).
·      Otot supinator (menengadah) dengan pronator (menelungkup).
·      Otot depressor (gerakan ke bawah) dengan elevator (gerakan ke atas).


File: Otot anterior labeled.png
anterior

File: labeled.png otot posterior
posterior
3.   MACAM-MACAM OTOT PADA TUBUH MANUSIA
a.    Otot bagian kepala
1)   Otot pundak kepala (musculus oksipiti frontalis), sebagian besar membentuk galea aponeurika. Dibagi menjadi dua :
·      Muskulus frontalis;  berfungsi mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
·      Muskulus oksipitalis;  menarik kulit ke belakang
2)   Otot wajah
·      M. Rektus Okuli/ otot bola mata sebanyak 4 buah;
·      M. Oblikus Okuli/ otot bola mata sebanyak 2 buah;  memutar mata
·      M. Orbikularis Okuli/ otot lingkar mata;  sebagai penutup mata
·      M. Levator Palpebra Superior, terdapat pada kelopak mata;  menarik, mengangkat, kelopak mata atas
3)   Otot mulut dan pipi
·      M. Triangularis dan M. Orbikularis/ otot sudut mata;  menarik sudut mulut kebawah
·      M. Quadratus Labii Superior/ otot bibir atas
·      M. Quadratus Labii Inferior, terdapat pada dagu, lanjutan otot leher;  menarik bibir kebawah dan membentuk mimik muka kebawah
·      M. Buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut; menahan makanan waktu mengunyah
·      M. Zigomatikus/ otot pipi; mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipTsGoH9tl5iYv9rHo_opQwM2T-f0L2m3cdGKYhoGLGiNV_ut9cLmQCtxmIz-cvI8dnIArcVKSqqNVISI7L4cTdIQX8aoXJJQa2R1YlH5j6ZDrutk3tXAwESXlA8XXKI9mCmS8wb9qZwhw/s1600/Picture3.jpg

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0GBzvlBrCoAkKomILoIk8eI3mriLZOmIDGIoxE-H_MHl3_2FthcmNbbeUK77cSjXhKsUk6Mx7cyIV4HjVSt9krOIjIS8SPRS2uU79UlhAUfLersEs3epDLyYr_Yhr96BJ3MJWYhYzH8HH/s1600/Picture4.jpg
4)   Otot pengunyah, bekerja pada waktu mengunyah
·      M. Maseter;  mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
·      M. Temporalis; menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
·      M. Pterigoid internus dan eksternus; menarik rahang bawah ke depan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhktfrIACxmq-hlE1bVaSG-Od3__H-t7eF0RTqjtXDyu1D6nwrj4luQCmy50C8m8uwe6A7HBYOuFNJYOFKhZs3MDffGQtayz0NNxnsdNlq0NFvNIUtYKIcqpne8_LWiDuGzaCMVB7VGq0Ud/s1600/Picture6.jpg

5)   Otot lidah
·      M. Genioglosus;  mendorong lidah ke depan
·      M. Stiloglosus;  menarik lidah ke atas dan ke belakang

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiHPL9s93h3llcesYx1sQw-0gC0kWTGw3d0rnPpY43hDv5SyMKi56jx_t2yP7CQMu2_cRwXhU0rNb_HxYFCZd2JdXZ8P-FKhypPCpCpDtAnhad2AXSHlumP7it4p7jtRGiddMPDH9SMCrru/s1600/Picture7.jpg
Otot yang menggerakkan lidah



b.   Otot bagian leher
1)   M. Platisma, terdapat disamping leher menutupi sampai bagian dada;  menekan mandibula, menarik bibir kebawah dan mengerutkan kuli bibir
2)   M. Sterno Kleidomastoid, disamping kiri kanan leher;  menarik kepala ke samping, ke kiri, ke kanan, memutar kepala,
3)   M. Longisimus Kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUdt_OiO8nyMojZncYDRgTxBefYsXh2RiyyOjUy9fFKSUx2-Kro4gSEg5ED8xuQ6Vk-Ze-bbv85YlADJ94_BnLfIKFWuOqcTdOG3dov9JiT6LM2NVtdC2zQHwMc8Q8qvZm_xuVwuU3Rp8Y/s1600/Picture9.jpg
Otot leher anterior

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEYiX7KilQtzf5guIh2ubOF-Lv9M57A3FMieHcg6d7N9oaxkjFNCvxtBwR0SO7V0mJlX61KHClet_uVVpw9LgKvvWT5pBCXlLBjccbaqeEarm977wz96AAnWjy_bQ9Z4K1etgp7o4uxLLi/s1600/Picture11.jpg

c.    Otot bagian dada
1)   M. Pectoralis Mayor/ otot dada besar
2)   M. Pectoralis Minor/ otot dada kecil
3)   M. Subklavikula/ otot bawah selangka
4)   M. Seratus Anterior/ otot gergaji depan
5)   Otot dada sejati, yaitu otot- otot sela iga luar dan otot- otot sela iga dalam
i.  M. Interkostalis Eksternal dan Internal/ otot- otot antara tulang iga
ii.M. Diafragmatikus

d.   Otot bagian perut
1)   M. Abdominis Internal/ otot dinidng perut. Garis ditengah dinding perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar/ muskulus abdominis eksterna. Otot yang dinamakan aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat disebelah kiri dan kanan linea alba
2)   Lapisan sebelah luar sekali dibentuk oleh M. Obliqus Eksternus Abdominis/ otot miring luar
3)    Lapisan kedua dibawah otot dibentuk oleh otot perut dalam/ Muskulus Oblique Internus Abdominis. Serabut menuju miring keatas dan ketengah
4)   M. Transversus Abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke costa III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang dibungkus oleh M. Rektus Abdominis dan otot vagina.
5)   Pandangan depan dinding abdomen. Otot yang masuk kedalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior. Terdiri dari :
i.        M. Psoas terdapat dibelakang difragma bagian bawah mediastinum
ii.      M. Iliakus terdpat pada sisi tulang ilium

e.    Otot bagian punggung
1)   Otot yang ikut mengerakkan lengan
·      Trapezius/ otot kerudung
·      M. Latisimus Dorsi/otot punggung lebar
·      M. Rhomboid/ otot belah ketupat
2)   Otot antara ruas tulang belakanh dan iga
·      M. Seratus Posterior Inferior/ otot gergaji belakang bawah
·      M. Seratus Posterior Superior/ otot gergaji belakang atas
3)   Otot punggung sejati
·      M. Inter Spinalis Transversi dan M. Semispinalis
·      M. Sakro Spinalis/ M. Erekto Spina
·      M. Quadratus Lumborum

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVhy002jH-A57PmznMQHge4iOGPLz7uTJ1OtjWVH4yXrgFtTu8UA5agWIazhELGw72ClxJgyUcSBekd9EvzH9xWnvxCKilSlBtV_ie8DVrxo-OW7UUy9Wzi2NBHBNOYN9vp8Pt4dZty24f/s1600/Picture12.jpg

f.    Otot bagian bahu dan lengan
1)      Otot bahu
Hanya terdiri dari sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar
·      M. Deltoid/ otot segitiga
·      M. Subskapularis/otot depan tulang belikat
·      M. Supraspinatus/ otot atas balung tulang belikat
·      M. Infraspinatus/ otot bawah balung tulang belikat
·      M. Teres Mayor/ otot lengan bulat besar
·      M. Teres Minor/ otot lengan belikat kecil
2)      Otot- otot pangkal lengan atas
i.        Otot- otot ketul/ fleksor
·         M. Biseps Braki/ otot lengan berkepala dua
·         M. Brakialis/ otot lengan dalam
·         M. Karako Brakialis
ii.         Otot- otot kedang/ ekstensor
Tersusun oleh otot lengan berkepala tiga/M. Trisep Braki
3)      Otot lengan bawah
i.     Otot- otot kadang yang memainkan peranannya dalam pengetulan di atas sendi siku, sendi- sendi tangan dan sendi- sendi jari dan sebagian  dalam gerak silang hasta
·      M. Ekstensor Karpi Radialis Longus
·      M. Ekstensor Karpi Radialis Brevis
·      M. Ekstensor Karpi Ulnaris
·      Digotinum Karpi Radialis
·      M. Ekstensor Policis Longus
ii.   Otot- otot ketul yang mengedangkan siku dan tangan serta ibu jari dan meratakan hasta tangan
Otot- otot disebelah telapak tangan. Terdiri dari 4 lapis. Lapis yang 2 disebelah luar berpangkal ditulang pangkal lengan. Di dalam lapis yang pertama terdapat otot- otot yang meliputi sendi siku, sendi antara hasta dan tulang pengupil sendi dipergelangan. Lapis yang keempat ialah otot- otot untuk sendi- sendi antara tulang hasta dan tulang pengupil. Diantara otot- otot tersebut adalah
·      M. Pronator Teres/ otot silang hasta bulat
·      Otot- otot ketul untuk tangan dan jari tangan: M.Palmaris Ulnaris, M.Palmaris Longus, M.Fleksor Karpi Radialis, M. Fleksor Digitor Submilis, M.Fleksor Digitorum Profundus, M. Fleksor Policis Longus dan M. Spinator Brevis
iii. Otot- otot disebelah tulang pengupil
iv. Otot- otot disebelah punggung atas
4)      Otot tangan. Ditangan terdapat otot- otot tangan pendek yang terdapat dianatara tulang- tulang tapak tangan atau membantu ibu jantung tangan/ thenar dan anak jantung tangan/ hipothenar.
g.      Otot panggul
Otot ini berasal dari tulang panggul/ kolumna vertebralis menuju kepangkal paha.
1)      Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat :
·   M. Psoas Mayor
·   M. Iliakus
·   M. Psoas Minor
2)      Sebelah belakang bagian luar terdapat :
·   M. Gluteus Maksimus
·   M. Gluteus Meidus dan Minimus
h.      Otot anggota gerak bawah
Otot- otot tungkai atas/otot pada paha, mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas tiga golongan :
1)      Otot abduktor
·   M. Abduktor Maldanus sebelah dalam
·   M. Abduktor Bervis sebelah tengah
·   M. Abduktor Longus sebelah luar
Ketiga otot ini bersatu yang disebut M. Abduktor Femoralis
2)      M. Ekstensor/ Qudrisep Femoris
·   M. Rektus Femoris
·   M. Vastus Lateralis Eksternal
·   M. Vastus Medialis Internal
·   M. Vastus Inter Madial
3)      M. Fleksor Femoris
·   Bisep Femoris
·   M. Semi Membranosus
·   M. Semi Tendinosus
·   M. Sartorius/ otot penjahit
Otot tungkai bawah, terdiri dari :
1)      M. Tibialis Anterior/ otot tulang kering depan
2)      M. Ekstensor Talangus Longus
3)      Otot Kejang jempol
Otot tungkai bawah, terdiri dari :
1)      Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior
2)      Muskulus ekstensor talangus longus
3)      Otot kedang jempol
4)      Urat akiles (tendo achilles)
Terdapat di :
i.  Berpangkal pada kondilus tulang kering
ii.Melintang dan melekat di kondilus lateralis tulang paha
5)      Otot ketul empu kaki panjang (muskulus falangus longus)
6)      Otot tulang betis belakang (muskulus tibia posterior)
7)      Otot kedang jari bersama

Otot-otot yang lain antara lain :
1)      Otot ketul
2)      Otot penengah empu kaki, telapak ditelapak kaki
3)      Otot penepsi, terletak di sebelah punggung kaki

4.   MEKANISME PERGERAKAN OTOT
Secara makroskopis gumpalan otot memiliki ujung-ujung otot yang disebut tendon. Di antara dua tendon terdapat bagian pusat otot yang yang disebut belli. Bagian ini memiliki kemampuan berkontraksi. Ujung ujung otot melekat pada tulang dengan dua tipe perlekatan, yaitu origo dan insersio.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpipve0Fp529KA2R8u3XBuUKywPE1_DW49Ql3vj_nhPwHO6m6Wz9BffPzODFdlaJAJ3emHxhcH29-0voWts9oGTdf9QkVt-o1ODbeZiTXQhCW7Gcb_W7jD2ctbt4dY-wiL6b9eq9nWAAY/s1600/gambar4.19.jpg
a.    Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang posisinya tetap atau sedikit bergerak saat otot berkontraksi disebut origo.
b.    Ujung otot (tendon) yang melekat pada tulang-tulang yang mengalami perubahan posisi saat otot berkontraksi disebut insersio.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi5fZ6852s0hRQ6jQPSA90KWMY4eQ-dnd_xaWgCoQ-dhKzIvsb_810_hCTSbo96dY-jTBbwgNwbLcOAsce9PrBKgtOkuCic3M6Smmt9fnXjUNgXS14A-Xt7C7E1qqXsr84bq_vQlrETcAQ/s1600/gambar4.20.jpg

Secara mikroskopis otot lurik tampak tersusun atas garis-garis gelap dan terang seperti terlihat pada Gambar 4.20. Penampakan tersebut disebabkan adanya miofibril. Setiap miofibril tersusun atas satuan kontraktil yang disebut sarkomer. Sarkomer dibatasi dua garis Z (perhatikan gambar). Sarkomer mengandung dua jenis filamen protein tebal disebut miosin dan filamen protein tipis disebut aktin. Kedua jenis filamen ini letaknya saling bertumpang tindih sehingga sarkomer tampak sebagai gambaran garis gelap dan terang. Daerah gelap pada sarkomer yang mengandung aktin dan miosin dinamakan pita A, sedangkan daerah terang hanya mengandung aktin dinamakan zona H. Sementara itu, di antara dua sarkomer terdapat daerah terang yang dinamakan pita I.
Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments.  Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.. Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.
Dalam otot terdapat zat yang sangat peka terhadap rangsang disebut asetilkolin. Otot yang terangsang menyebabkan asetilkolin terurai membentuk miogen yang merangsang pembentukan aktomiosin. Hal ini menyebabkan otot berkontraksi sehingga otot yang melekat pada tulang bergerak.
Jika otot dirangsang berulang-ulang secara teratur dengan interval waktu yang cukup, otot akan berelaksasi sempurna di antara 2 kontraksi. Namun jika jarak rangsang singkat, otot tidak berelaksasi melainkan akan berkontraksi maksimum atau disebut tonus. Jika otot terus-menerus berkontraksi, disebut tetanus
Ujung miosin dapat mengikat ATP dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin. Kemudian siklus tadi berulang Iagi

Mekanisme kontraksi otot secara umum mulai dari timbul dan berakhirnya kontraksi adalah sebagai berikut :
1.   Potensial aksi berjalan sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujung serat saraf.
2.   Setiap ujung seraf menyekresi substansi neurotransmitter yaitu asetilkolin dalam jumlah sedikit.
3.   Astilkolin bekerja untuk area setempat pada membran serat otot guna membuka saluran asetilkolin melalui molekul-molekul protein dalam membran serat otot.
4.   Terbukanya saluran asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium mengalir ke bagian dalam membran serat otot pada titik terminal saraf. Peristiwa ini menimbulkan potensial aksi serat saraf.
5.   Potensial aksi berjalan sepanjang membrane saraf otot dengan cara yang sama seperti potensial aksi berjalan sepanjang membrane saraf.
6.   Potensial aksi kana menimbulkan depolarisasi membrane serat otot, berjalan dalam serat otot ketika potensial aksi menyebabkan reticulum sarkoslema melepas sejumlah ion kalsium, yang disimpan dalam reticulum ke dalam myofibril.
7.   Ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filament aktin dan myosin yang menyebabkan bergerak bersama-sama menghasilkan kontraksi.
8.   Setelah kurang dari satu detik kalsium dipompakan kembali ke dalam reticulum sarkoplasma tempat ion-ion disimpan sampai potensial aksi otot yang baru lagi

Bagan/skema mekanisme cara kerja otot.
Kontraksi
Impuls            sel otot                ujung saraf               asetilkolin             sel otot    
membebaskan ion Ca 2+               protein aktin + myosin                       aktomiosin    
serabut otot memendek                  kontraksi.

Relaksasi
Impuls                   plasma sel otot               menyerap Ca 2+                aktomiosin
aktin + myosin                   serabut otot memanjang                             relaksasi.

Saat berkontraksi, otot membutuhkan energi dan oksigen. Oksigen diberikan oleh darah, sedangkan energi diperoleh dari penguraian ATP (adenosin trifosfat) dan kreatinfosfat. ATP terurai menjadi ADP (adenosin difosfat) + Energi. Selanjutnya, ADP terurai menjadi AMP (adenosin monofosfat) + Energi. Kreatinfosfat terurai menjadi kreatin + fosfat + energi. Energienergi ini semua digunakan untuk kontraksi otot.
Pemecahan zat-zat akan menghasilkan energi untuk kontraksi otot berlangsung dalam keadaan anaerob sehingga fase kontraksi disebut juga fase anaerob. Energi yang membentuk ATP berasal dari penguraian gula otot atau glikogen yang tidak larut. Glikogen dilarutkan menjadi laktasidogen (pembentuk asam laktat) dan diubah menjadi glukosa (gula darah) + asam laktat. Glukosa akan dioksidasi menghasilkan energi dan melepaskan CO2 dan H2O. Perhatikan skema di bawah.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidTez-6BbhlDeXdagXwFpaHzayHKVNWqcqeug8TK7jcfVKkvV6ckv5R1944XI2vaYcDy3rk-vR20Q3t4OX1OsQC9EgRbbDV4gJ1c1SdCven-aPSP61S8IgBagoN31ACxSrlWDfk9ADQY4/s1600/gambar+skema.jpg
Secara singkat proses penguraian glikogen sebagai berikut. Proses penguraian glikogen terjadi pada saat otot dalam keadaan relaksasi. Pada saat relaksasi diperlukan oksigen sehingga disebut fase aerob.
Asam laktat atau asam susu merupakan hasil samping penguraian laktasidogen. Penimbunan asam laktat di dalam otot dapat mengakibatkan pegal dan linu atau menyebabkan kelelahan otot. Penguraian asam laktat memerlukan banyak oksigen