Senin, 03 Desember 2012

JAMUR PATOGEN


Jamur penyebab penyakit/ patogen pada manusia
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.
Infeksi jamur pada manusia berlangsung melalui sporanya dan dapat dibagi dalam mycosis umum dan mycosis permukaan.
1.      mycosis umum (sistemik). pada infeksi umum, jamur atau ragi tersebar di tubuh atau mengakibatkan infeksi dalam organ tubuh, yang kadang-kadang dapat membahayakan jiwa, terutama penderita-penderita yang daya tahan imunnya menurun akibat misalnya infeksi (AIDS) atau yang menggunakan obat-obat yang menekan daya imunitas. contohnya adalah actinomycosis
 aspergillosis, dan candidiasis (infeksi candida dari khusus saluran cerna dan alat pernapasan).
2. mycosis permukaan (tinea). infeksi ini yang jauh lebih sering terjadi, terbatas pada kulit, rambut, kuku, dan mukosa. infeksi ini mencakup dermatomikosis, candidiasis vaginal, candidiasis mulut, dan alat cerna. mycosis kulit juga dinamakan tinea (latin= dimakan oleh ngengat, "moth-eaten") disusul dengan lokasinya, misalnya tinea corporis, cruris, capitis, dan pedis, masing-masing berarti infeksi di tubuh, lipat paha, kepala, dan kaki.
ContohJamur Patogen Pada Manusia:
  1. Blastomyces dermatitidis dan Blastomyces brasieliensis.
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem saraf. Blastomycosis kulit gejalanya brupa papula atau pustula yang berkembang menjadi ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya. Kulit yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki. Bila menyerang organ dalam, gejalanya mirip tuberculosis.
Gbr 1: Blastomyces dermatitidis
  1. Sporotrichum schenckii.
Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya benjolan gumma, ulcus dan abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar lympha superfisial.
  Gbr 2: Sporotrichum schenckii.
  1. Coccidioides immitis.
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru. Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang biasanya disertai dengan pleuritis.
   Gbr 3: Coccidioides immitis.
  1.  Allescheris boydii.
Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya massa granulomatous yang biasanya meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki. Gejalanya dimulai dengan adanya lesi pada tapak kaki bagian belakang, timbul massa granulomatous dan abses yang kemudian terjadi sinus-sinus yang mengeluarkan nanah dan granula.
  Gbr 4: Allescheris boydii.
  1.  Actinomyces bovis.
Merupakan mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan granulomatous, bernanah disertai dengan terjadinya abses dan fistula.
  Gbr 5: Actinomyces bovis.
  1. Candida albicans.
Merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku atau organ tubuh seperti hantung dan paru-paru, selaput lendir dan juga vagina. Infeksi ini terjadi karena faktor predisposisi, misalnya diabetes, AIDS, daerah kulit yang lembab dan obesitas.
   Gbr 6: Candida albicans.
  1. Nocardia asteroides.
Merupakan mikosisi yang menyerang jaringan subkutan, yakni terjadi pembengkakan jaringan yang terkena dan terjadinya lubang-lubang yang mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa granula.
  Gbr 7: Nocardia asteroides.
  1.  Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp.
Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya yang menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah.
  Gbr 8: Epidermophyton floccosum
  1.  Malassezia furtur.
 Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-kuningan disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher dan perut bagian atas.
 malassezia furfur   Gbr 9: Malassezia furtur. 
  1.  Trichophyton mentagrophytes
 Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher, rambut dan folikel rambut.
   Gbr 10: Trichophyton mentagrophytes  
  1.  Trichophyton schoenleinii.
 Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku. Gejalnya berupa bintik-bintik putih pada kulit kepala kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini sangat lengket daln bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah.
 Gbr 12: Trichophyton schoenleinii.
  
  1.  Tinea versicolor: penyebab panu
   Gbr 13: Tinea versicolor
  1.  Aspergillus fumigatus: penyebab infeksi pernafasan
   Gbr 14:  Aspergillus fumigatus
  1.  Arthrobotrys dactyloides: pemangsa cacing dengan membelit
                    Gbr 15: Arthrobotrys dactyloides

b)  Jamur penyebab penyakit/ patogen pada tumbuhan
1. Rigidoporus lignosus (Penyekit Akar Putih)
Penyebabnya adalah cendawan yang bernaman Rigidoporus lignosus. Cendawan ini menyerang tanamann karet. gejala yang bisa diamati adalah tanaman yang terserang warna daunnya menjadi pucat, ranting-ranting ujungnya mati, dan kadang-kadang tanaman muda yang teserang berbunga lebih awal. Akar tanaman yang terserang terdapat hifa cendawan yang berwarna putih. Penularan penyakit akar putih terjadi melalui persinggungan antara akar karet dengan sisa-sisa akar tanaman lama.
            2. Marasmius palmivorus sharples (Penyakit busuk tandan (bunch rot))
 Tanaman ini juga menyerang tanaman kelapa sawit. Gejala serangan buah yang matang dan dapat menembus daging buah, sehingga menurunkan kualitas minyak sawit. Pengendalian tindakan pencegahan dilakukan dengan melakukan penyerbukan buatan dan sanitasi kebun terutama pada musim hujan.
3. Ceratocyctis paradoxa(Penyakit batang dry basal rot0
cendawan  menyerang bagian buah pada tanaman. Menyerang pada tanaman kelapa - kelapan. Gejala serangan yang bisa diamati tandan buah yang sedang berbunga mengalami pembusukan, pelepahnya mudah patah, tetapi daun tetap berwarna hijau untuk beberapa saat, meskipun pada akhirnya akan membusuk dan mongering. Semua gejala tersebut sesungguhnya disebabkan karena terjadinya pembusukan (busuk kering) pada pangkal batang.
4. Fusarium oxysporum (Penyakit garis kuning pada daun)
 Cendawan ini menyerang bagian daun tanaman yang belum terbuka. Menyerang pada tanaman kelapa terutama bibit.Gejala serangan yang ditimbulkan adalah Infeksi penyakit sudah terjadi pada saat daun belum membuka, Setelah daun membuka akan tampak adanya bulatan-bulatan oval berwarna kuning pucat mengelilingi warna coklat tempat konidiofora, Bagian-bagian tersebut kemudian mengering. 
5. Colletotrichum capsici (Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai)

Cendawan ini menyerang bagian buah tanaman cabai. Gejala awal yang dapat dikenali dari serangan penyakit tanaman cabai ini adalah adanya bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair. Dalam waktu yang tidak lama maka buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk. Belum ada cara untuk mengembalikan buah yang terkena cendawan in 100%.
6. Pyricularia oryzea (Penyakit pada padi)
Penyakit pada ruas batang dan butir padi. Ruas – ruas batang menjadi mudah patah dan tanaman padi akhirnya mati. Selain itu, terdapat pula penyakit yang menyebabkan daun pedi menguning. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Magnaporthegrisea.
7. Peronospora parasitica.(Penyakit embun tepung)
 Jamur ini kadang – kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi keropos dan akhirnya mati. Jamur ini kadang – kadang menyerang daun pertama pada kecambah sehingga tumbuhan menjadi kerdil. Tumbuhan kerdil dapat tumbuh terus tapi pada daun – daunnya terdapat kercak – bercak hitam.


2 komentar: