SISTEM
KULIT (SISTEM INTEGUMEN)
A.
Pengertian
Sistem Kulit
Kulit merupakan organ tubuh paling besar
yang melapisi seluruh bagian tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada
di dalamnya. Luas kulit pada manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10
kg jika ditimbang dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya
sekitar 16 % dari berat badan seseorang. Daerah yang paling tebal (66 mm) pada
telapak tangan dan telapak kaki dan
paling tipis (0,5) mm pada daerah penis.
B.
Fungsi
Kulit Manusia
Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu
sebagai berikut :
1. Pelindung (Proteksi)
Epidermis
terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan jaringan tubuh di
sebelah dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh pengaruh luar seperti luka dan
serangan kuman. Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan
tipis lemak, yang menjadikan kulit tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh,
menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh
serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari
matahari.
2. Penerima rangsang
Kulit
sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang berhubungan dengan sakit,
suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan getaran. Kulit sebagai alat perasa
dirasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.
3. Pengatur panas (Termoregulasi)
Kulit
mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta
melalui respirasi yang keduanya dipengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat
memiliki suhu tetap kira-kira 98,6 derajat Farenheit atau sekitar 36,5 derajat Celcius.
Ketika terjadi perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit
mengadakan penyesuaian seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas
adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas
akan hilang dengan penguapan keringat.
4. Pengeluaran (ekskresi)
Kulit
mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat
yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan
zat kimia lainnya. Air yang dikeluarkan melalui kulit tidak saja disalurkan
melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air transepidermis sebagai
pembentukan keringat yang tidak disadari.
5. Penyimpanan.
Kulit dapat menyimpan lemak di dalam
kelenjar lemak.
6. Penyerapan terbatas
Kulit
dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat
diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim muka dapat masuk melalui
kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis.
Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran
kelenjar palit (sebacea), merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam
peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.
7. Penunjang penampilan
Fungsi
yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak halus, putih dan
bersih akan dapat menunjang penampilan.
Fungsi
lain dari kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit
memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut.
C.
Lapisan
Kulit dan Bagian-bagian Pelengkapnya
Kulit terbagi
menjadi 3 lapisan:
1.
Epidermis
Epidermis merupakan bagian
kulit paling luar. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh,
yang paling tebal berukuran 1 milimeter misalnya pada telapak tangan dan
telapak kaki, dan yang paling tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada
kelopak mata, pipi, dahi dan perut. Sel-sel epidermis disebut keratinosit. Epidermis
melekat erat pada dermis karena secara fungsional epidermis memperoleh zat-zat makanan
dan cairan antar sel dari plasma yang merembes melalui dinding-dinding kapiler
dermis ke dalam epidermis.
Pada epidermis dibedakan
atas lima lapisan kulit, yaitu :
a.
Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan
epidermis yang paling atas, dan menutupi semua lapisan epidermis lebih ke
dalam. Lapisan tanduk terdiri atas beberapa lapis sel pipih, tidak memiliki
inti, tidak mengalami proses metabolisme, tidak berwarna dan sangat sedikit
mengandung air.
Pada telapak tangan dan telapak kaki jumlah baris keratinosit jauh
lebih banyak, karena di bagian ini lapisan tanduk jauh lebih tebal.
Lapisan tanduk ini sebagian besar terdiri atas keratin yaitu
sejenis protein yang tidak larut dalam air dan sangat resisten terhadap
bahan-bahan kimia. Lapisan ini dikenal dengan lapisan horny, terdiri
dari milyaran sel pipih yang mudah terlepas dan digantikan oleh sel yang baru
setiap 4 minggu, karena usia setiap sel biasanya hanya 28 hari. Pada saat
terlepas, kondisi kulit akan terasa sedikit kasar sampai muncul lapisan baru.
Proses pembaruan lapisan tanduk, terus berlangsung sepanjang
hidup, menjadikan kulit ari memiliki self repairing capacity atau
kemampuan memperbaiki diri. Bertambahnya usia dapat menyebabkan proses keratinisasi
berjalan lebih lambat. Ketika usia mencapai sekitar 60 tahunan, proses
keratinisasi, membutuhkan waktu sekitar 45 - 50 hari, akibatnya lapisan tanduk
yang sudah menjadi lebih kasar, lebih kering, lebih tebal, timbul bercak-bercak
putih karena melanosit lambat bekerja dan penyebaran melanin
tidak lagi merata serta tidak lagi cepat digantikan oleh lapisan tanduk baru.
Daya elastisitas kulit pada lapisan ini sangat kecil, dan lapisan ini sangat
efektif untuk mencegah terjadinya penguapan air dari lapis lapis kulit lebih
dalam sehingga mampu memelihara tonus dan turgor kulit, tetapi lapisan tanduk
memiliki daya serap air yang cukup besar.
b.
Lapisan bening (stratum lucidum)
Disebut juga lapisan barrier, terletak tepat
di bawah lapisan tanduk, dan dianggap sebagai penyambung lapisan tanduk dengan
lapisan berbutir. Lapisan bening terdiri dari protoplasma sel-sel jernih yang
kecil-kecil, tipis dan bersifat translusen sehingga dapat dilewati sinar
(tembus cahaya). Lapisan ini sangat tampak jelas pada telapak tangan dan
telapak kaki. Proses keratinisasi bermula dari lapisan bening.
c.
Lapisan berbutir (stratum granulosum)
Tersusun oleh sel-sel
keratinosit berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir di dalam
protoplasmanya, berbutir kasar dan berinti mengkerut. Lapisan ini tampak paling
jelas pada kulit telapak tangan dan telapak kaki.
d.
Lapisan bertaju (stratum spinosum)
Disebut juga lapisan malphigi, terdiri
atas sel-sel yang saling berhubungan dengan perantaraan jembatan-jembatan
protoplasma berbentuk kubus. Jika sel-sel lapisan saling berlepasan, maka
seakan-akan selnya bertaju. Setiap sel berisi filamen-filamen kecil yang
terdiri atas serabut protein. Sel-sel pada lapisan taju normal, tersusun
menjadi beberapa baris.
Bentuk sel berkisar antara bulat ke bersudut banyak (polygonal),
dan makin ke arah permukaan kulit makin besar ukurannya. Diantara sel-sel taju
terdapat celah antar sel halus yang berguna untuk peredaran cairan jaringan
ekstraseluler dan pengantaran butir-butir melanin. Sel-sel di bagian lapis taju
yang lebih dalam, banyak yang berada dalam salah satu tahap mitosis. Kesatuan-kesatuan
lapisan taju mempunyai susunan kimiawi yang khas; inti-inti sel dalam bagian
basal lapis taju mengandung kolesterol dan asam amino.
e.
Lapisan benih (stratum germinativum atau stratum basale)
Merupakan lapisan
terbawah epidermis, dibentuk oleh satu baris sel torak (silinder) dengan
kedudukan tegak lurus terhadap permukaan dermis. Alas sel-sel torak ini
bergerigi dan bersatu dengan lamina basalis di bawahnya. Lamina basalis yaitu
struktur halus yang membatasi epidermis dengan dermis. Pengaruh lamina basalis
cukup besar terhadap pengaturan metabolisme demo-epidermal dan fungsi-fungsi
vital kulit. Di dalam lapisan ini sel-sel epidermisbertambah banyak melalui
mitosis dan sel-sel tadi bergeser ke lapisan-lapisan lebih atas, akhirnya
menjadi sel tanduk. Di dalam lapisan benih terdapat pula sel-sel bening (clear
cells, melanoblas atau melanosit) pembuat pigmen melanin kulit.
Tipe-Tipe
Sel Epidermis
1.
Keratinocytes
Subtansi terbanyak dari sel-sel
epidermis, karena keratinocytes selalu mengelupas pada permukaaan epidermis,
maka harus selalu digunakan. Pergantian dilakukan oleh aktivitas mitosis dari
lapisan basal (di malam hari). Selama perjalanannya ke luar (menuju permukaan.
Keratinocyes berdeferensiasi menjadi keratin filamen dalam sitoplasma. Proses
dari basal sampai korneum selama 20-30 hari. Karena
proses cytomorhose dari keratinocytes yang bergerak dari basal ke korneum, lima
lapisan dapat diidentifikasi. Yaitu basal, spimosum, granulosum, losidum dan
kornium.
2.
Melanocytes
Didapat
dari ujung saraf, memproduksi pigment melanin yang memberikan warna coklat pada
kulit. Bentuknya silindris, bulat dan panjang. Mengandung tirosinase yang
dihasilkan oleh REG, kemudian tirosinase tersebut diolah oleh Aparatus Golgi
menjadi oval granules (melanosomes). Ketika asam amino tirosin berpindah ke
dalam melanosomes, melanosomes berubah menjadi melanin. Enzim tirosinase yang
diaktifkan oleh sinar ultra violet.. Kemudian melanin meninggalkan badan
melanicytes dan menuju ke sitoplasma dari sel-sel dalam lapisan stratum
spinosum. Dan pada akhirnya pigmen melanin didegradasi oleh keratinocytes.
3.
Merkel Cells
Banyak
terdapat pada daerah kulit yang sedikit rambut (fingertips, oral mucosa, daerah
dasar folikel rambut). Menyebar di lapisan stratum basal yang banyak mengandung
keratinocytes.
4.
Langerhans Cells
Disebut
juga dendritic cells karena sering bekerja di daerah lapisan stratum spinosum.
Merupakan sel yang mengandung antibodi. Banyaknya 2% – 4 % dari keseluruhan sel
epidermis. Selain itu, juga banyak terdapat di bagian dermis pada lubang mulut,
esophagus, dan vagina. Fungsi dari langerhans cells adalah untuk responisasi
terhadap imun karena mempunyai antibodi.
2.
DERMIS
( Korium)
Kulit jangat atau dermis menjadi
tempat ujung saraf perasa, tempat keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat,
kelenjar-kelenjar palit (Sebacea) atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah
dan getah bening, dan otot penegak rambut (muskulus arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar
kandung rambut, terus-menerus membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar
palit yang menempel di saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang
mencapai permukaan kulit melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering
disebut kulit sebenarnya dan 95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit.
Ketebalan rata-rata kulit jangat diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling
tipis terdapat di kelopak mata serta yang paling tebal terdapat di telapak
tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks
interfibrilar yang menyerupai selai dan sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa
dalam kulit jangat, memungkinkan membedakan berbagai rangsangan dari luar.
Masing-masing saraf perasa memiliki fungsi tertentu, seperti saraf dengan
fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan, tekanan, panas, dan dingin. Saraf
perasa juga memungkinkan segera bereaksi terhadap hal-hal yang dapat merugikan
diri kita. Jika kita mendadak menjadi sangat takut atau sangat tegang, otot
penegak rambut yang menempel di kandung rambut, akan mengerut dan menjadikan
bulu roma atau bulu kuduk berdiri. Kelenjar palit yan menempel di kandung
rambut memproduksi minyak untuk melumasi permukaan kulit dan batang rambut.
Sekresi minyaknya dikeluarkan melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat
menghasilkan cairan keringat yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui
pori-pori kulit.
Pada dasarnya dermis terdiri atas
sekumpulan serat-serat elastis yang dapat membuat kulit berkerut akan kembali
ke bentuk semula dan serat protein ini yang disebut kolagen. Serat-serat
kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena fungsinya dalam membentuk
jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan
kulit menjadi kurang elastis dan mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor
lain yang menyebabkan kulit berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Perlu
diperhatikan bahwa luka yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat
permanen, hal ini disebabkan kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki
diri sendiri seperti yang dimiliki kulit ari.
Di
dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu :
a.
Kelenjar keringat (Sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus
(bagian yang melingkar) dan duet yaitu saluran semacam pipa yang
bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh
dilengkapi dengan kelenjar keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak
tangan, telapak kaki, kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur
suhu badan dan membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya
terutama dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Ada
dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1)
Kelenjar
keringat ekrin
Kelenjar
keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang mengandung 95-97
persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam, sodium klorida,
granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolism seluler. Kelenjar
keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan telapak
kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta dan
menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.
Bentuk
kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya
bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2)
Kelenjar
keringat apokrin
Hanya terdapat di daerah
ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan daerah sekitar dubur (anogenital)
menghasilkan cairan yang agak kental, berwarna
keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini
mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya
berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut.
Kelenjar keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit
cairan yang disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif
setelah usia akil baligh dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
b.
Kelenjar palit (Sebacea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas
kulit jangat berdekatan dengan kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil
yang bermuara ke dalam kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan
lemak yang meminyaki kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit
membentuk sebum atau urap kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak
kaki, kelenjar palit terdapat di semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya
mempunyai satu kelenjar palit atau
kelenjar sebasea yang bermuara
pada saluran folikel rambut.
Pada kulit kepala, kelenjar palit atau
kelenjar sebasea menghasilkan
minyak untuk melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa,
ditemukan bahwa kelenjar palit atau
kelenjar sebasea membesar
sedangkan folikel rambut mengecil.
Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak dari kelenjar
palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan
lebih berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.
3
HIPODERMIS
/ SUBCUTIS.
Lapisan ini terutama mengandung jaringan
lemak, pembuluh darah dan limfe, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan
kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf menuju lapisan
kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungsi sebagai bantalan atau
penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam, membentuk kontur tubuh
dan sebagai cadangan makanan.
Ketebalan dan kedalaman jaringan lemak
bervariasi sepanjang kontur tubuh, paling tebal di daerah pantat dan paling
tipis terdapat di kelopak mata. Jika usia menjadi tua, kinerja liposit dalam
jaringan ikat bawah kulit juga menurun. Bagian tubuh yang sebelumnya berisi
banyak lemak, lemaknya berkurang sehingga kulit akan mengendur serta makin
kehilangan kontur.
Kulit
Tipis dann Kulit Tebal
Kulit tipis menutupi
seluruh bagian tubuh kecuali vola manus dan planta pedis yang merupakan kulit
tebal. Epidermisnya tipis sedangkan ketebalan kulitnya tergantung dari daerah
di tubuh. Pada dasarnya memiliki susunan yang sama dengan kulit tebal, hanya
terdapat beberapa perbedaan :
1. Epidermis
sangat tipis,terutama stratum spinosum menipis.
2. Stratum
granulosum tidak merupakan lapisan yang kontinyu.
3. Tidak
terdapat stratum lucidium.
4.
Stratum corneum sangat tipis.
5.
Papila corii tidak teratur susunannya.
6. Lebih sedikit
adanya glandula sudorifera.
7. Terdapat
folikel rambut dan glandula sebacea.
D.
Derivat
Kulit
1.
Rambut
Rambut merupakan
struktur berkeratin panjang yang berasal dari invaginasi epitel epidermis. Rambut
ditemukan diseluruh tubuh kecuali pada telapak tangan, telapak kaki, bibir,
glans penis, klitoris dan labia minora. Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah
tubuh seperti kulit kepala, muka, dan pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh
hormon kelamin-terutama androgen-tetapi juga oleh hormon adrenal dan hormon
tiroid. Setiap rambut berkembang dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu
folikel rambut yang selama masa pertumbuhannya mempunyai pelebaran pada ujung
disebut bulbus rambut. Pada dasar bulbus rambut dapat dilihat papila dermis.
Papila dermis mengandung jalinan kapiler yang vital bagi kelangsungan hidup
folikel rambut.
Rambut terdapat
di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal dari falang
distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. Rambut terminal
( dapat panjang dan pendek)
b. Rambut velus (
pendek, halus dan lembut).
Fungsi
rambut
1. Melindungi
kulit dari pengaruh buruk, seperti alis mata melindungi mata dari keringat agar
tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) untuk menyaring udara.
2. Pengatur
suhu
3. Pendorong
penguapan keringat
4. Indera
peraba yang sensitive.
Terdapat 2 fase
:
1.
Fase
pertumbuhan (Anagen)
Kecepatan pertumbuhan rambut bervariasi rambut
janggut tercepat diikuti kulit kepela. Berlangsung sampai dengan usia 6 tahun.
90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan
pada satu saat.
2.
Fase
Istirahat ( Telogen)
Berlangsung 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50
–100 lembar rambut rontok dalam tiap harinya. Gerak merinding jika terjadi
trauma , stress, disebut Piloereksi. Warna rambut ditentukan oleh jumlah
melanin . Pertumbuhan rambut pada daerah tertentu dikontrol oleh hormon seks(
rambut wajah, janggut, kumis, dada, punggung, di kontrol oleh H. Androgen.
Kuantitas dan kualitas distribusi ranbut ditentukan oleh kondisis Endokrin.
Hirsutisme ( pertumbuhan rambut yang berlebihan pada S. Cushing(wanita).
2.
Kuku
Kuku tersusun atas protein yang mengeras disebut keratin.
Fungsinya sebagai pelindung ujung jari tangan dan jari kaki. Lempeng kuku (LK)
berbentuk empat persegi panjang, keras, cembung ke arah lateral dan dorsal,
transparan, terletak di dorsalo paling distal. LK terbentuk dari bahan tanduk
yang tumbuh ke arah dorsal untuk waktu yang tidak terbatas. Kecepatan
tumbuh kuku jari tangan: lebih kurang 0,1 mm/ hari, kuku jari kaki 1/3-1/2
kecepatan kuku jari tangan. Tebal kuku tangan
bervariasi 0,5 mm- 0,75mm, dan pada kaki dapat mencapai 1,0 mm. LK terdiri dari
tiga lapisan horizontal yang masing-masing adalah:
1. Lapisan
dorsal tipis yang dibentuk oleh matriks bagian proksimal (1/3 bagian).
2. Lapisan
intermediet yang dibentuk oleh matriks bagian distal (2/3 bagian).
3. Lapisan
ventral yang dibentuk oleh lapisan tanduk dasar kuku dan hiponikium yang
mengandung keratin lunak.
Lunula
atau bulan sabit terletak di proksimal LK. Lunula merupakan ujung akhir matriks
kuku. Warna putih lunula disebabkan epitel yang lebih tebal dari epitel kasar
kuku dan kurang melekatnya epitel dibawahnya sehingga transmisi warna pembuluh
drah kurang dipancarkan. Daerah di bawah LK disebut hiponikium. Alur kuku dan
lipat kuku merupakan batas dan pelindung kuku. Lipat kuku proksimal merupakan
perluasan epidermis, bersama kuku yang melindungi matriks kuku. Produk akhirnya adalah
kutikel. Pada matriks kuku terdapat sel melanosit
Bagian-bagian kuku :
1)
Matriks kuku: merupakan
pembentuk jaringan kuku yang baru.
2)
Dinding kuku (nail wall)
: merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi bagian pinggir dan atas.
3)
Dasar kuku (nail bed): merupakan
bagian kulit yang ditutupi kuku.
4)
Alur kuku (nail groove)
: merupakan celah antara dinding dan dasar kuku.
5)
Akar kuku (nail root): merupakan
bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
6)
Lempeng kuku (nail
plate) : merupakan bagian tengah kuku yang dikelilingi dinding kuku.
7)
Lunula : merupakan
bagian lempeng kuku berwarna putih dekat akar kuku berbentuk
bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
8)
Eponikium : merupakan
dinding kuku bagian proksimal, kulit arinya menutupi bagian permukaan lempeng
kuku.
9)
Hiponikium : merupakan dasar
kuku, kulit ari di bawah kuku yang bebas (free edge) menebal.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar